Belajar hidup sehat, harus mulai dari mana ? itu adalah pertanyaan yang sering sekali saya tanyakan pada diri sendiri ketika ingin memulai hidup sehat. Jujur, memang bingung karena gaya hidup sehat yang selalu jadi patokan disosmed rasanya mahal dan ribet.

Apalagi dengan keseharianku sendiri yang punya pola makan yang terbilang sangat berantakan, kalau ditanya makanan favorit jelas seblak, bakso aci, pizza dan teman-temannya yang ada diurutan pertama. bahkan buah dan sayur saja termasuk jarang aku konsumsi setiap hari. 

Tapi beberapa hari ini aku sendiri mulai belajar hidup sehat dengan hal-hal yang bisa aku lakukan semampunya. Dan karena memang versi rumahan sehari-hari sayur yang dipakai juga yang biasa aku dan keluargaku makan cuma memang sedikit berbeda di cara pengolahan. Karena jujur, kalau mau mengikuti pola hidup sehat ala sosmed rasanya kok gak kuat.

Kemarin sengaja iseng cari kol ungu dipasar, ternyata harganya perbuah bisa 40k/pcs mungkin beratnya sekitar 700-800 Gram karena ukurannya memang tidak terlalu besar. Sedangkan di online bisa lebih murah sekitar 10.000/ 2m50 gram tapi belum termasuk ongkir. Ya, kalau dipikir-pikir sih sama aja.

Jujur memang aku sendiri tergiur membuat salah sehat seperti di hotel atau resto dengan tampilan yang menarik tentu menggugah selera makan, cukup kol ungu, irisan wortel, jagung pipil dan telur rebus saja rasanya sudah sangat memanjakan mata. Tapi ternyata mahal di kantong.

Oh ya, sebenarnya yang mau diet diawal itu paksu. Aku sendiri memang kurang semangat, tapi lama kelamaan kenapa gak ikutan sekalian karena dari hasil masakanku paksu bisa turun 2 kg dalam 1 minggu. Discalimer tapi ya, aktifitasnya paksu tergolong tinggi. jadi banyak energi yang keluar.

Beberapa rules makan yang kita terapkan untuk diet, kurang lebih seperti ini :

Pagi sarapan ( tidak pakai nasi, jadi sayur buah dan telur)

makan siang ( Bebas blas)

makan malam ( buah/sayur ditambah telur)

Selain porsi nasi yang dikurangi paksu juga rajin olahraga tiap malam atau sore tergantung aktivitasnya.


Sedangkan aku sendiri baru mulai ngikutin paksu beberapa hari ini, dengan ritme makan yang tidak seekstream beliau tapi masih berusaha untuk menjaga kalori masuk :

sarapan pagi ( tidak pakai nasi, sayur, buah dan telur)

makan siang ( Bebas )

Snack ( jam 11 siang atau jam 3 sore. ubi panggang / buah)

makan malam ( buah/sayur)

dan aku juga sedang berusaha konsisten berjalan kaki setiap hari minimal 6.000 langkah.. Tapi ya, sementara ini cuma bisa di 4.5000 langkah karena keterbatasan waktu dan menyesuaikan. Semoga bisa konsisten dalam 30 hari ya.



Kenapa aku lebih pilih jalan kaki ?

Karena aku bukan ahli jadi referensi yang aku dapet dari sosial media tentunya, salah satunya dr. Tirta yang bilang  kalau jalan kaki itu lebih baik untuk orang yang baru belajar olahraga, atau orang yang punya kelebihan lemak (kaya aku). lebih aman di lutut dan minim cidera dan bisa dilakukan tanpa alat.

Ya bener, aku toh cuma jalan kaki modal sepatu udah selesai. Kalau olahraga lain yang butuh biaya mungkin aku akan mikir tapi karena ini cuma jalan ya rasanya aku tidak menemukan alasan untuk tidak melakukannya.

Progresku diet ? belum. masih di 70kg. kok bisa ? aku juga kurang tau. kemarin coba belajar hitung kalori di aplikasi yang terkoneksi dengan samsung health dan masih aku amati.

Sepertinya kalori yang masuk dan keluar masih banyak yang masuk. wwkkwkwkw

Tapi ya aku kan masih berproses, semoga bisa terus membiasakan diri hidup sehat kedepannya. Kalau  kalian kira kira sudah membiasakan diri dengan pola hidup sehat ?



Baca Juga