Journaling, mungkin kita sering mendengar istilah ini. Tapi apa kamu tau journaling itu apa ?. Dikutip dari ruangguru.com, Journaling adalah menuangkan seluruh pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan supaya kamu bisa memahaminya secara lebih jelas.
Salah satu bentuk journaling seperti menulis diary, membuat tabel rencana, bahkan sekedar mencoret-coret asal untuk menuliskan isi hati secara acak juga termasuk journaling. Nah, mungkin ternyata selama ini mungkin kita sudah melakukan journaling namun tidak sadar.
Kalau aku sendiri sudah menulis diary sejak SD dan masih bertahan sampai SMA. Tapi saat kuliah aku lebih banyak menulis di facebook. Barulah sejak menikah rajin menulis di blog.
Kalau ditanya apakah dulu sudah mengerti manfaat journaling ? JELAS , BELUM !!
Tapi setelah banyak belajar dan mendapatkan banyak ilmu, belakangan aku baru tau kalau journaling memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan kita. Beberapa manfaat journaling antara lain :
Mengurangi Kecemasan
Menurut penelitian The permanente Journal, terdapat penurunan tingkat stress setelah jurnaling selama 30 menit.
Hal ini dikarenakan saat kita journaling dan menuliskan kecemasan kita pada kertas, kemudian membacanya kembali. Itu membantu otak kita untuk memetakan masalah atau memberikan alternatif solusi atau kemungkinan.
Oleh karena itu, journaling juga sangat membantu untuk orang yang mungkin mengalami kebuntuan dengan cara merumuskan masalahnya dalam pohon akar dan mulai menelusuri sebab akibat serta kemungkinan serta solusi dari permasalahan tersebut.
Mengelola Emosi
Menurut Dr. Ikhsan Bella Persada, Mpsi, Psikolog mengatakan bahwa journaling dapat membantu mengelola emosi yang dirasakan.
Terkadang kita sering sekali memendam emosi baik perasaan marah, sedih, kecewa, frustasi yang kita rasakan. atau bahkan banyak juga yang mengeluarkan emosi dengan cara yang tidak tepat sehingga terkadang membuat masalah baru.
Journaling membantu kita menyalurkan emosi dengan cara yang tepat dan efektif, apalagi seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa journaling juga dapat meringankan stress.
Mengatasi Depresi
Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang belakangan sering kita jumpai di masyarakat modern sekarang ini. Depresi dapat disebabkan oleh banyak faktor. Dan banyak juga kasus depresi yang berakhir dengan tragis.
Sayangnya tidak semua orang sadar akan penyakit ini, dan hanya sedikit yang mau mengunjungi psikolog atau psikiater untuk memeriksakan kesehatan mentalnya.
Banyak studi yang sudah menjelaskan bahwa jurnaling dapat membantu kita mengelola emosi, menurunkan kecemasan sehingga dapat membantu mengatasi depresi.
Memang butuh bimbingan lebih lanjut dalam penanganan pasien yang mengidap depresi, Butuh bimbingan psikolog atau psikiater jika memang kasus depresinya sudah sangat parah sampai menggangu kehidupan sehari-hari. Namun, jika dirasa kita masih bisa mengontrol diri sendiri, tidak ada salahnya memulai jurnaling untuk membantu melepaskan beban yang ada dalam fikiran.
Membantu mencapai tujuan
Pernah kah kamu berpikir, kira-kira tujuan hidup kita ini apa sih ? rencana kita 5 tahun kedepan apa ? apa yang akan kita lakukan setelah lulus kuliah ? atau apa yang kita rencanakan nanti setelah menikah ?.
Banyak dari kita memikirkan hal ini dan menginginkan sesuatu terjadi, namun seringkali keinginan kita itu sebatas angan, bukan tujuan. Jadi ya, terjadi syukur tidak pun yasudah.
Padahal, journaling membantu kita mencapai tujuan kita. Dengan memfokuskan diri pada keinginan, kita membuat sebuah keinginan yang jelas pada otak kita sehingga membuat otak merekam tujuan itu pada alam bawah sadar.
Saat alam bawah sadar kita sudah tersetting tujuan tersebut, makan secara otomatis akan mempengaruhi keputusan kecil yang kita buat yang berkaitan dengan tujuan kita. Belakangan juga banyak orang percaya tentang teori LOA ( Low Of Attraction) dimana ketika kita menetapkan dan fokus pada tujuan kita maka semesta akan membantu kita mewujudkannya.
Menarik bukan ?
Memperkuat Memori
Salah satu buku karya Dr. Ibrahim Elfiky mengatakan bahwa otak kita terbentuk dari juataan memory pikiran dan prilaku, dan setiap pikiran akan membuat sebuah garis memori pada otak, semakin sering kita memikirkannya semakin tebal memory otak kita.
Selain itu journaling membatu otak agar tetap dalam kondisi prima, karena selain memperkuat memoru dan pemahaman journaling juga bisa meningkatkan kapasitas memory kerja sehingga tingkat pemrosesan kognitif bertambah.
Dan tentunya kita terhindari dari penyakit pikun saat tua nanti.
Nah, bagaimana banyak juga kan ternyata manfaat journaling. Kira-kira sudah tertarik belum nih untuk melakukan journaling setiap hari. atau bahkan kamu sudah memulainya tanpa kamu sadari.
Sharing di kolom komentar ya kira-kira hal apa sih yang paling sering kamu catat dalam journal kamu ? masalah percintaan, keluarga, sekolah atau tugas ?
10 Comments
Bahkan dibandingkan mengetik (di laptop atau hp), journaling lebih dianjurkan untuk katarsis emosi dan memperkuat daya ingat. Omong2, aku masih nyimpen diary sejak zaman SD, yang tulisan tanganku masih kayak rumput keinjek gajah.
ReplyDeleteAku sebenarnya suka banget liat konten journaling orang. Tapi aku pribadi masih gak bisa mood journaling. Alasan sepele bagi yang lain tapi buatku gak sepele. Tulisan tanganku aslinya jelek banget... huhu.. Jadi aku malah lebih mood bikin to do list dll di aplikasi atau di sheet.
ReplyDeleteAwal pandemi aku pernah stres banget karena anakku susah makan ditambah nggak bisakeluar rumah karena bosan. Beruntung banget aku punya teman psikolog anak yang waktu itu menganjurkan aku buat journaling biar bisa release perasaan dan works banget di aku ternyata.
ReplyDeleteSetuju banget, aku sedang coba rutin jurnaling dan meskipun belum terlalu rutin sudah terasa efeknya. Yang lagi aku ubah adalah mindset bahwa jurnaling harus cakep, harus banyak hiasannya. Padahal esensi jurnaling bukan soal hiasan-hiasannya itu ya.
ReplyDeleteDulu aku termasuk yang rajin untuk buat journaling pada kesehatan mental terutama "hal-hal yang perlu diperbaiki" kesininya lupa lagi. Mau rajin lagi deh untuk nulis
ReplyDeleteSalam: Dennise Sihombing
Journaling tuh ibaratnya kayak nyimpen kenangan yang berbentuk tulisan ya. Bisa dibuka, dibaca atau ditambahin isinya sewaktu-waktu diperlukan. Jadi, terstruktur rencana yg mau diwujudkan sekaligus menuangkan ide biar nggak kelupaan dan stress.
ReplyDeleteZaman remaja sampai kuliah, aq masih nulis jurnal. Sama ga sih dengan diary gitu? Soalnya diaryku kutempel2 stiker, pake spidol dan pulpen warna warni ala-ala jurnaling masa kini. Isinya lebih ke curhat, catatan kehidupan, dan ada juga impian2 ke depan
ReplyDeleteJurnaling aku pas zaman SD sampai SMA, kuliah malah kagak pernah sampai skg terlalu banyak aktivitas diluar jadi kadang suka kelupaan nyatet hahaha
ReplyDeleteKerasa banget..manfaat journaling. Dan Aku termasuk yang masih melakukan aktivitas journaling hingga saat ini.
ReplyDeleteYang Aku percaya sampai sekarang adalah ketika menuliskan impian, make it come true.
journaling itu seperti menulis diari zaman SD gak sih?
ReplyDeleteaku sendiri kurang bisa bikin hiasan yang lucu-lucu, lebih ke nulis aja apa yang ada di pikiran
tapi memang writing can be healing.