• Judul Buku : The Incredible Habits
  • Aturlah kebiasaan sebelum Ia mengaturmu
  • Jenis Buku : Non fiksi
  • Penulis : Dewi Indra Puspitasari
  • Cetakan : Februari 2020
  • Penerbit : Unicorn Publishing, Bandung
  • Tebal : 255 halaman
  • ISBN : 978-623-24-159-0

Kebiasaan entah baik atau buruk, sama seperti pohon-pohon itu. Kebiasaan yang belum berakar dalam seperti pohon yang masih sangat kecil, dapat dicabut dengan mudah. Sedangkan kebiasaan yang akarnya mendalam seperti pohon besar, diperlukan usaha dan tenaga yang kuat untuk mencabutnya.

Yups, sesuai dengan judulnya buku ini menitik beratkan pada kebiasaan yang kita lakukan dalam hidup ini dimana ternyata kebiasaan yang kita lakukan baik besar maupun kecil memiliki dampak dalam hidup kita baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kebiasaan merupakan serangka aktifitas atau prilaku yang hampir 40-45% kita lakukan setiap hari. Mungkin kita berpikir bahwa setiap keputusan yang kita buat dilakukan dengan sadar, naum sebenarnya kebanyakan keputusan-keputusan itu dipengaruhi oleh kebiasaan.

Apa yang kita anggap pemikiran sadar, tetapi sebagai prilaku menjadi kebiasan karena otak kita otomatis melakukannya tanpa perlu kita secara sadar pikirkan. Misalkan, kamu sudah terbiasa pergi kekantor menggunakan jalur yang sama setiap hari. Maka, tentu setiap berangkat dan pulang kerja otak kamu akan otomatis menggerakkan tubuh kamu untuk menentukan jalan. Itulah kadang mengapa meskipun sepanjang jalan otak kita penuh dengan berbagai hal yang difikirkan namun secara otomatis tubuh kita bergerak dan pada akhirnya sampai ditujuan tanpa kita sadari.

“ Lah udah nyampe !”

Kebiasaan merupakan satu memory yang dibuat oleh otak kita secar otomatis ketika kita melakukan satu kegiatan atau pemikiran secara berulang, hal ini dilakukan otak tanpa kita sadari untuk menghemat energy. Namun, sayangnya otak kita tidak memiliki filter apakah kebiasaan yang kita laukan adalah kebiasaan yang baik atau jangan-jangan buruk untuk diri kita sendiri.

Kebiasaan dibentuk oleh prilaku berulang dan prilaku ini akan menjadi kebiasaan jika terus dilakukan berulang selam 18-25 hari. Semakin sering prilaku itu diulang, maka sturktur neuron yang berjebaan prilaku tersebut akan semakin terbal dan kuat. Dan ketika sturktur tersebut semakin kuat, maka semakin bersar kemungkinana orang tersebut akan melakukan hal yang sama dan beraksi dengna cara yang sama pula.

Grethen rubuh penulis buku better dan before dan The Happiness project mengatakan bahwa ketika kebiasaan baik itu bekerja, anada akan menjadi orang yang lebih bahagia, lebih sehat dan lebih produktif serta lebih kratif. Namun akan menjadi tantangan besar ketika yang bekerja lebih banyak dalam hidup adalah kebiasaan buruk. Dan yang anda lakukan adalah mengubahkan bukan menghilangkannya.

Kebiasaan baik yang sudah kita terapkan selama ini harus tetap dipertahankan dengan cara terus melakukannya secara berulang, namun untuk kebiasaan buruk yang ada dalam hidup kita kita harus coba mengubahnya perlahan dengan mengganti beberapa metode dengan cara membuat perubahan tertentu diatas kebiasaan lama.

Karena kebiasaan menyangkut memori otak yang tidak bisa terhapus sehingga kita perlu membuat guratan memori baru yang lebih kuat untuk menggantikan memori sebelumnya.

Misalkan ketika memiliki kebiasaan bermain handphone setiap bangun tidur, kita bisa mengubah kebiasaan tersebut dengan menaruh handphone lebih jauh dan menaruh buku disamping tempat tidur. Jadi ketika bangun tidur kita coba membaca buku 10-15 menit sebelum mulai beraktifitas. Awalnya memang agak sulit tapi lama kelamaan akan terbiasa.

Kebiasaan kita masih sama, yaitu tidak langsung beranjak dari tempat tidur ketika bangun. Namun alih-alih bermain handphone kita lebih produktif membaca buku atau olahraga mungkin.

Dalam buku ini juga menjabarkan kebiasan-kebiasaan untuk sukses. Tom Corley, seorang akutnan public dan konsultan keuangan bersetifikat di New Jersey, Amerika serikat, menulis bukunya yang sangat terkenal yaitu Rich Habits Poost Hbits. Dimana Corley menyebutkan tidak semua kebiasaan diciptakan sama dan ebebrapa bahkan dapat membantu anda menjadi kaya.

Setelah melakukan beberapa penelitian selama bertahun-tahun ida sadar bahwa ada kebiasaan yang membedakan para jutawan yang belajar dari orang tua dengan kebiasaan orang miskin yang juga belajar dari orang tuanya. Diantara kebiasaan tersebut antara lain :

  • Kebiasaan berjudi
Sebanyak 6% jutawan beramain judi, sementara 77% orang miskin bermain judi. 
  • Kebiasaan Bermimpi
Sebanyak 64% jutawan mengejar mimpi, sementarra hanya 9% orang miskin yang melakukannya.
  • Kebiasaan menetapkan TUjuan
Sebanyak 62% jutawan memfokuskan pada pencapaian tujuan setiap hari dan hanya 6% orang miskin yang melakukannya.
  • Kebiasaan Kesehatan
Sekita 21% jutawan yang memiliki kelebihan berat badan, sementara ada 66% orang miskin yang mengalami kelebihan berat badan. Ada 13% jutawan yang memiliki kebiasaan mabuk dan 60% orang miskin yang memiliki kebiasaan mabuk.
  • Kebiasaan Waktu
Ada 44% jutawan bangun tiga jam lebih awal sebelum mereka benar-benar memulai pekerjaan, sedangkan hanya 3% orang miskin yang melakukan hal ini.
  • Hidup dibawah kemampuan kebiasaan
Sebanyak 73% jutawan diajarkan untuk berhemat, namun hanya 5% dari keluarkan miskin yang mengajarkan pola ini.
  • Kebiasaan Relationship management
Hanya 6% dari jutawan yang bergosip, sementara 79% orang miskin melakukannnya.
  • Kebiasan belajar
Setiap hari sebanyak 88% jutawan membaca untuk belajar dan hanya 2% orang miskin yang  melakukannya.
  • Pandangan mental positif
Sebanyak 54% dari jutawan percaya bahwa optimism adalah kekuatan pendorong dalam keberhasilan mereka dan hanya 22% orang miskin yang mempercayai hal itu.
  • Kebiasaan Emosi
Hanya ada 19% jutawan yang marah dalam satu bulan terakhir, sebaliknya sebanyak 43% orang miskin marah dalam satu bulan terakhir.


Apa yang ditulis coley tentang kebiasaan erat kaitannya dengan kemampuan mengelola alam bawah sadar. Jika kita terjebak dalam pemikiran negative, maka berpikir negative adalah cara berpikir yang miskin.

Hidup kita adalah pilihan yang kita buat. Mathma Gandi mengatakan, Tujuan ditakdirkan manusia adalah untuk menaklukan semua kebiasaan, untuk mengatasi kejahatan dalam dirinya dan mengembalikan baik ketempat yang selayaknya.

Takdir ditentukan oleh karakter kita, dan karakter kita adalah ekspresi dari kebiasaan kita. Kita bisa merubah hidup kita dengan cara merubah kebiasaan-kebiasaan kecil yang ada dalam hidup kita.

Review :

Dari sisi seorang pembaca aku merasa buku ini memiliki nilai-nilai yang sangat bermanfaat, untuk aku yang sebelumnya pernah membaca buku Dr. Ibrahim Elfiky buku ini mengangkat satu temanya yaitu kebiasaan namun dengan pembahasan yang lebih mendalam.

Namun, meskipun begitu sebagai pembaca awam aku sudah merasa jenuh di BAB ke 2 karena pembahasan yang monoton. Selain itu juga disini jarang sekali mengangkat contoh kisah yang relefan dan hanya berisi penjabaran sehingga membuat pembaca awam seperti sama sangat berat untuk dicerna. Bukan karena tidak mengerti, tapi karena terlalu padat jadi seret gitu. Heheh

Kemarin aku beli buku ini pas ada acara bazar dan dibandrol dengan harga yang lumayan murah, namun untuk harga normal di online sekitar 40 ribuan.

Terimakasih ya sudah membaca postingan ini, semoga bermanfaaat. 

Salam

---------------------------------------------
Terimakasih ya sudah membaca postingan aku. Jangan lupa follow juga sosial media  aku  untuk dapat banyak informasi menarik lainnya.


Instagram


Baca Juga