Tulisan ini, aku tulis untuk teman-temanku para ibu diluar sana yang sedang sama-sama berjuang membesarkan dan merawat anaknya. Aku Tau tugas ini tidak mudah, tapi aku yakin kita semua bisa melewatinya dan akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Dengan tulisan ini, aku berharap bahwa tidak ada lagi ibu yang terjerumus dalam penyesalan karena ketidaktahuan, karena sangat disayangkan disaat kita tinggal didunia yang begitu  mudah mengakses informasi kita masih tertinggal karena keengganan mencari tau.



  • Desember 2019, bayi berinisial AH (2 bulan) meninggal karena tersedak pisang. Peristiwa ini terjadi ketika ibu memberikan si anak pisang pukul 8 malam dikarenakan rewel, paginya bayi tersebut ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tertidur setelah disuapi.
  • Sempat viral juga sebuah tweet twitter di tahun2014, seorang bayi berumur 4 bulan meninggal setelah diberi makan nasi. Setelah diperiksa kondisi lambung bayi hampir pecah dan semua fases berkumpul dibagian usus karena tidak bisa keluar.
  • Januari 2018, bayi perempuan berusai 4 bulan di Malaysia kehabisan nafas karena tercekik bedongannya sendiri. Hal ini dikarenakan saat malam  bedongannya tanpa sengaja menutupi wajah bayi dan sampai akhirnya tercekik bedongannya sendiri.

Mungkin kita sering sekali mendengar kasus seperti diatas, atau mungkin disekeliling kita juga ada kasus serupa. Faktanya, meskipun sudah hidup dijaman modern seperti sekarang masih banyak  para orang tua yang minim ilmu dan informasi tentang parenting. Dan yang lebih mengkhawatirkan adalah mereka terdoktrin “Mitos” yang disampaikan orang tua dan orang-orang terdekatnya yang belum tentu benar.

Sejujurnya, aku tidak menyalahkan orang tua atau sesepuh kita yang sudah lebih dahulu merawat dan membesarkan kita. Kalau soal pengalaman, mereka tentu jauh lebih banyak pengalamannya mengurus anak. Orang tua jaman dulu bahkan bisa merawat belasan anak dalam satu keluarga.

Tapi, yang patut digaris bawahi adalah “Informasi” yang mereka berikan sudah tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini. Aku masih percaya bahwa dalam keadaan normal, tidak ada orang tua yang ingin mencelakai anak dan cucunya. Namun tidak semua pendapat dan keinginan mereka harus dipenuhi.

Aku sendiri lahir dikeluarga jawa yang masih kental dengan budaya dan adat istiadatnya.  Saat melahirkan anak pertama dulu, 40 hari pertama aku dirumah orang tuaku. Alhamdulillah orang tuaku masih mampu membantu mengurus anakku, jadi selama tinggal dirumah orang tua mereka mensupport aku dan bayi secara penuh. Mengurus bayi mulai dari memandikan, mengganti popok sampai mencuci pakaian. Bahkan aku sendiri juga ikut merepotkan mereka dengan memasakkan menu sehat setiap hari, karena memang melahirkan Caesar jadi butuh waktu lebih lama untuk pemulihan.

Aku sendiri sangat bersyukur karena sangat dibantu dan diperhatikan. Namun memang sering kali terjadi gesekan dalam beberapa hal kecil. Seperti soal tali pusar yang tidak boleh diberikan apa-apa kata dokter, sedangkan nenek memberikannya ramuan kunyit yang membuat pusarnya akhirnya bernyenyeh.

ada lagi soal kebiasaan mengikat gurita yang terlalu kecang, soal baju bayi yang tidak boleh dicuci menggunakan mesin cuci karena takut ngulet. Ditambah aku yang hanya boleh makan sayur bening dan tahu tempe selama 40 hari, sedangkan menurut dokter aku butuh makan daging dan ikan untuk memulihkan stamina. Dan banyak lainnya…

Kasus seperti ini terdengar familiar kan dikehidupan kita ? Memang kasus ini banyak sekali dialami ibu-ibu zaman sekarang. Saat hamil dan melahirkan kita diberikan puluhan informasi, larangan dan anjuran tentang ini dan itu. Sebagian orang mengikuti perkataan orang tuanya karena dianggap pasti benar, sebagian lain memilah dan mencari informasi tambahan.

Kita tidak bisa menyalahkan para orang tua yang menyampaikan wejangan, tapi kita juga seharusnya bisa mencari tahu dan memilahnya sendiri. Dizaman serba modern seperti sekarang ini, kita bisa mendapatkan informasi dan mencari tau berbagai hal dengan mudah hanya lewat internet.

Jangan sampai, peristiwa tragis terjadi melukai ibu dan bayi hanya karena si ibu kurang ilmu. Padahal Internet Selamatkan Para Ibu dari Mitos Menyesatkan.


Internet dan Manfaatnya untuk Para Ibu

Dizaman serba modern dan canggir seperti sekarang, internet memberikan peranan yang sangat besar diberbagai seckor kehidupan, mulai dari bisnis, ekonomi, pemerintahan, pendidikan dan lainnya. Bahkan dengan kemudahan akses informasi seperti sekarang, internet juga membantu para ibu belajar dan mencari informasi tentang parenting.

Iya, Parenting. Ada banyak sekali informasi yang tersebar di sosial media, laman pencarian sampai portal berita tentang tips parenting. Jadi sebagai orang tua kita begitu dimudahkan dengan internet.

Anak rewel dimalam hari, tinggal klik laman pencarian ketik “Cara mengatasi anak rewel saat malam”. Kemudian ratusan artikel muncul, dan kita bisa membacanya sebagai referensi.

Oh, mungkin si anak tidak nyaman. Mungkin anak kembung, jadi bisa diolesi minyak telon. Dan lainnya.

Atau, para ibu yang anaknya sudah mulai besar dan sedang susah makan. Bisa mencari informasi bagaimana cara mengatasinya di internet.

Pokoknya, ada banyak informasi yang tersedia di Internet. Bahkan sekarang ini kita juga bisa berkonsultasi dengan dokter hanya melalui internet lewat aplikasi tertentu.

Berbeda mungkin dengan zaman dulu, ketika anak sakit atau rewel atau terjadi hal-hal yang tidak terduga orang tua bingung harus bagaimana, selain itu juga bingung bertanya kepada siapa karena dulu dokter dan bidan masih sangat jarang. Jadilah ya diobati semampunya, dan ketika berhasil kemudian dijadikan acuan untuk kasus serupa dimasa yang akan datang.  Itulah sebabnya terkadang tidak semua hal yang dilakukan dizaman dulu efektif dimasa sekarang. 



Adapun manfaat internet untuk para ibu, antara lain :

Membantu mencari tau informasi yang benar tentang Mitos dan Fakta Seputar Parenting

Internet dapat membantu ibu mencari tau dan mengkroscek ulang mitos, sehingga ibu bisa mendapatkan informasi yang akurat apakah mitos tersebut fakta atau memang Cuma sekedar mitos. Setidaknya, internet membantu para ibu baru mengkroscek informasi yang mereka dapatkan dari orang-orang sekitar. Sehingga ibu tidak tersesat dan melakukan hal yang bisa disesalinya nanti.


Membantu ibu memberikan referensi tentang pola asuh, resep makanan dan informasi lain

Internet membantu para ibu mencari tau tentang bagaimana pola asuh yang baik untuk anak sesuai dengan usianya, ibu juga bisa mencari referensi tentang resep masakan untuk anaknya sesuai dengan usia anak. Karena memang usia 6 bulan atau MPASI pertama membutuhkan perlakuan khusus karena pada saat itu lambung bayi belum terbiasa dengan makanan padat. Oleh karena itu kita harus memberikan makanan yang lunak terlebih dahulu.

Jangan karena usia 6 bulan boleh makan langsung diberikan nasi. Informasi ini penting, khususnya bagi para ibu baru maupun para orang tua yang baru diberikan cucu.

Membantu ibu berhubungan dengan para pakar dengan lebih mudah

Dengan kemudahan akses internet saat ini, kita bisa berhubungan langsung dengan para pakar seperti dokter untuk bertanya langsung melalui laman web atau aplikasi. 

Hal ini sangat membantu para ibu, apalagi jika memang terjadi hal-hal tidak terduga apalagi jika si ibu belum memiliki pengalaman sebelumnya. 

Kita juga bisa membuat booking jawdal dengan dokter, memesan kendaraan, bahkan melakukan pembayaran hanya lewat handphone. Semuanya berkat terknologi bernama internet.

Membantu ibu Belajar 

Tentu dengan adanya internet, akses informasi bisa didapatkan dengan mudah. Ibu bisa lebih mudah belajar tentang parenting dimanapun dan kapanpun. Saat memiliki waktu senggang dirumah pun ibu masih bisa tetap belajar.

Karena memang kita tidak pernah mendapatkan  pendidikan menjadi seorang ibu. Jadi ada banyak sekali mungkin kesalahan akibat ketidaktahuan kita, jadi mulai sekarang jangan sungkan untuk belajar dan mencari tau.


Membuat ibu lebih bijak dalam mengambil keputusan

Semakin banyak referensi dan informasi yang dimiliki ibu, tentu membuat ibu lebih bijak memilih dan mengambil setiap keputusan untuk anaknya. Memang jadi sedikit rumit karena akhirnya mempertimbangkan banyak hal, tapi itu lebih baik daripada membuat keputusan gegabah yang tanpa ilmu.

Membuat ibu lebih Percaya diri

Terkadang ibu memang memiliki nalurinya sendiri dalam membesarkan seorang anak, saat berselancar dan membaca berbagai informasi terkadang ibu juga kerap kali menemukan kecocokan antara prilaku atau sikapnya dengan para pakar seperti dokter atau psikolog anak. Hal inilah yang membuat ibu lebih percaya diri dalam menjalani perannya.

Membuat ibu Lebih siap menjadi seorang ibu

Dengan akses informasi yang begitu mudah dengan internet, ibu bisa mencari tau berbagai hal sehingga kemudian dia bisa lebih siap menerima dan memiliki cukup ilmu sehingga lebih siap menjadi seorang ibu.

Membuat ibu lebih bahagia

Tidak melulu soal mencari tau informasi, internet juga bisa membuat ibu lebih bahagia meskipun dirumah. Ibu bisa me time, dengan menonton film favorit, mendengarkan musik, berhubungan dengan teman dan keluarga,  bahkan bisa mencari penghasilan tambahan lewat internet. 

sumber gambar : shooterstock

Cara menggunakan internet yang benar

Internet memiliki banyak sekali kelebihan yang sulit dijelaskan satu persatu, dalam segala aspek kehidupan intenet saat ini memberikan peranan yang sangat penting. Namun meskipun begitu internet juga memiliki sisi buruk dimana ketika kita tidak bisa mengendalikannya internet bisa menjadi musuh dalam selimut. Beberapa efek buruk internet antara lain :

  • Kencanduan berselancar
  • Overthinking
  • Pengeluaran membengkak


Agar bisa mendapatkan manfaat intenet secara optimal, tentu kita juga harus bisa menggunakannya secara baik dan benar. Apapun itu jika digunakan secara berlebihan maka akan memberikan efek negative.  Beberapa hal yang perlu dipehatikan saat menggunakan internet yaitu :

Batasi akses berselancar di internet

Sisi buruk dari berselancar dan mencari informasi diinternet adalah terkadang kita merasa pusing karena terlalu banyak informasi yang didapatkan dan bingung harus bagaimana. Oleh karena itu, membatasi diri saat menjelajah diinternet juga perlu agar kita tidak tenggelam dilautan informasi yang tidak ada habisnya.

Selain itu, batasi juga waktu yang kita gunakan untuk berselancar di internet. Misalkan satu hari cukup 1-2 jam saja.

Batasi informasi yang dibagikan disosial media

Media sosial merupakan  hasil dari kemudahan akses internet, disosial media kita bisa bertemu dengan orang baru, berkomnikasi dengan teman dan saudara. Serta membagikan berbagai cerita di sosial media. Sayangnya, terkadang kita suka berlebihan dalam memposting dan bercerita.

Ada hal-hal yang seharusnya bersifat personal juga kadang diceritakan di akun sosial media. Bukan hanya memberikan dampak buruk tentang privasi kita. Tapi juga terkadang ada oknum nakal yang mengambil data pribadi yang kemudian disalah gunakan dari unggahan kita disosila media.

Gunakan  internet yang ramah dikantong

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, internet bisa jadi me time sederhana untuk para ibu. Kita bisa nonton film kesayangan, mendengarkan musik, dan lainnya. Sayangnya sering kita suka keenakan menggunakan internet sehingga membuat penggunaan internet membengkak, alhasil pengeluaran pun akhirnya semakin besar.

Terus gimana ? masa nonton drakor dirumah buat menyegarkan otak dan jiwa setelah seharian urus anak, suami dan rumah aja enggak boleh sih. Kita juga kan enggak keluar rumah, bahkan lebih mahal jalan-jalan dan kesalon daripada biaya internet. Tapi kalau isi pulsa berkali kali suami juga ngomel nanti.

Tenang bu, tenang.

Untuk hal yang satu ini aku dukung banget 10000000 persen. Karena aku juga termasuk orang yang suka metime dirumah sambil drakoran. Tapi Alhamdulillah paksu selama ini no complain, karena selain aku nonton drakornya malam atau siang pas anak-anak tidur jadi enggak terlalu mengganggu aktifitas. Aku juga pakai internet dari indihome yang murah banget. heheheh

Indihome Internetnya Indonesia

Indihome atau Indonesia Digital Home merupakan salah satu produk layanan dari Telkom Indonesia, berupa layanan paket komunikasi dan datan seperti telpn rumah, internet, dan layanan televise nteraktif atau TV cable.  Karena paket inilah Telkom memberikan label IndiHome sebagai layanan 3in 1 karena selain Internet pelanggan juga mendapatkan tayangan TV berbayar dan saluran telpon.

IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2015, dan merupakan satu program dari proyek Telkom Indonesia Digital Network. Pada September 2021, tercatat pelanggan indihome lebih dari 8,3 juta ang tersebar di 496 kota dan kabupaten di Indonesia.

Karena seperti yang kita tau bahwa jaringan Telkom diIndonesia merupakan jaringan terbesar dan terluas, sehingga tidak heran kalau produk-produknya juga memiliki cakupan yang juga sangat luns menjangkau keseleuruh pelosok Indonesia.

Selain karena jaringanya yang luas, biaya berlanganan Indohome juga terbilang cukup terjangkau setiap bulannya. Mulai dari Rp. 200.000 perbulan kita bisa ngegas internetan setiap hari tanpa perlu khawatir.

Selain itu biaya pasangnya juga sangat terjangkau, dan banyak promo setiap bulannya. Dengan Rp. 150.000 aja kita sudah bisa mendapatkan layanan Internet dirumah.

Manfaat internet untuk para ibu


Untuk informasi lebih lanjut mengenai Indihome, bisa lansung kunjungi websitenya di indihome.com atau bisa juga download aplikasi my indihome di playstore atau Appstore.

Terimakasih sudah membaca postingan ini, tetap semangat ya bu menjadi seorang ibu. Meskipun kita perempuan kita juga harus memiliki ilmu yang cukup untuk membesarkan anak-anak. Jangan berhenti mencari tau dan belajar karena sekarang akses internet juga sudah sangat memudahkan. Dan enggak perlu khawatir lagi soal kuota karena ada IndiHome Internetnya Indonesia.

Salam

Terimakasih ya sudah membaca postingan aku. Jangan lupa follow juga sosial media  aku  untuk dapat banyak informasi menarik lainnya.



Baca Juga